JEF Banjar
JEF Banjar (sebelumnya bernama JEF) adalah grup musik beraliran world music yang menggambungkan unsur tradisional dengan pop modern asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Band yang berkarya di lagu daerah ini beranggotakan Jefry Albari Tribowo (Keyboard), “Benn” Irwansyah Noor (Gitar), Winda Aldina K. (Vokal), Niluh Putu Ratna Wedhani (Vokal), dan Shouma “Hadzir” Hunafaa (Vokal). Band ini konsisten merilis lagu menggunakan bahasa daerah asal Kalimantan Selatan, yakni bahasa banjar. Hingga saat ini JEF Banjar telah merilis 3 album lagu banjar yang bertajuk Waja Sampai Kaputing (2017) Gawi Manuntung (2019), dan Saraba Kawa (2023).
Anggota
Saat ini
- Jefry Albari Tribowo - Keyboard (2012-sekarang)
- "Benn" Irwansyah Noor - Gitar (2012-sekarang)
- Niluh Putu Ratna Wedhani - Vokal (2012-sekarang)
- Winda Aldina K. (2017-sekarang)
- Shouma "Hadzir" Hunafaa (2023-sekarang)
Pemain Tambahan
- Dodi Mazwar - Panting (2017-sekarang)
- Ferdi Irawan - Perkusi (2017-sekarang)
- Yuli "AEYRA" - Biola (2021-sekarang)
- Irfan "Palui Banaran" - Sape (2023-sekarang)
Wajah dan Momen JEF Banjar
Sejarah
2012: Awal terbentuk
Band JEF awalnya dibentuk oleh Jefry Albari Tribowo dan Irwansyah Noor yang merupakan teman satu sekolah di SMA Negeri 7 Banjarmasin. Pada saat itu awalnya JEF didirikan untuk mengikuti berbagai kompetisi lomba cipta lagu tingkat nasional. Asal mula kata JEF berasal dari kepanjangan Jefry, Eben, & Friends dikarenakan tidak memiliki vokalis tetap dilagu-lagu yang dibuat. Beberapa saat kemudian akhirnya ada salah satu penyanyi yang bersedia bergabung untuk mengisi secara rutin bagian vokal dilagu-lagu JEF, yaitu Niluh Putu Ratna Wedhani yang juga adik kelas di SMA Negeri 7 Banjarmasin.
2013-2014: Menjuarai berbagai kompetisi dan extended play pertama
Setelah mengikuti berbagai kompetisi, JEF akhirnya mendapatkan beberapa penghargaan tingkat nasional dan internasional. Prestasi pertama yang dijuarai pada saat itu adalah Juara 1 BNI London International Jingle Competition 2013 yang diselenggarakan oleh PPI Belanda, di mana JEF membuat lagu jingle yang bertajuk World.
Disamping itu JEF juga mulai menulis lagu banjar, dan salah satu lagu awal yang dibuat adalah “Angin Manyaru” juga “Kayuh Baimbai”. Di tahun 2014 lagu Kayuh Baimbai terpilih menjadi Juara Harapan 2 Lomba Cipta Lagu Daerah Nasional 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Lagu tersebut ditampilkan di Jakarta dengan 9 finalis lagu daerah dari seluruh Indonesia lainnya, dan lagu Kayuh Baimbai dinyanyikan langsung oleh Nina Tamam dan diaransemen oleh Dwiki Dharmawan.
Setelah proses pembuatan selama 1 tahun dan dibantu arahkan oleh rekannya Reza Pahlevi dan Anwari Firdaus, akhirnya JEF sepakat untuk berfokus di bidang lagu banjar dan mulai membuat extended play lagu banjar pertama yang bertajuk “Bungas”. Lagu tersebut berisikan 5 lagu banjar yang telah direkam. Sejak saat itu JEF mulai menjajal panggung demi panggung membawakan lagu-lagu banjar ciptaan sendiri.
2016-2017: Penghargaan Walikota Banjarmasin dan perilisan album perdana Waja Sampai Kaputing
JEF merilis salah satu lagu yang berjudul “Banjarmasin Baiman” terinspirasi dari visi Walikota Banjarmasin yang menjabat saat itu, Ibnu Sina. Band tersebut juga mendapatkan kehormatan menerima penghargaan oleh Walikota Banjarmasin sebagai Pencipta Lagu Banjar yang mempopulerkan lagu-lagu banjar.
Setelah sekian lama berkarya, JEF akhirnya memutuskan untuk merilis album lagu banjar pertamanya yang berjudul “Waja Sampai Kaputing”. Album ini berisikan 10 lagu banjar (5 di antaranya telah dirilis dalam EP “Bungas”) yang kemudian tersedia di berbagai platform streaming musik. Salah satu lagu hits single pada album ini adalah lagu “Ayo Ke Banjarmasin”. Lagu lainnya yang berjudul “Waja Sampai Kaputing” terpilih menjadi soundtrack film Pangeran Antasari yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
2018-2019: Penambahan vokalis dan perilisan album kedua Gawi Manuntung
Karena kesibukan dari Niluh, akhirnya JEF memutuskan menambah 1 personil lain sebagai vokalis yang bernama Winda Aldina K. sebagai pelengkap. Dari situ akhirnya JEF mulai menggarap materi-materi album lagu banjar yang kedua. JEF Banjar merilis album lagu banjar kedua mereka yang berjudul “Gawi Manuntung”. Saat itu seluruh keuntungan penjualan fisik dari CD album tersebut didonasikan untuk sekolah bagi anak-anak tidak mampu yang bersekolah di Sekolah Bawang kota Banjarmasin.
Single utama dari lagu tersebut adalah lagu dengan judul yang sama seperti albumnya, yaitu “Gawi Manuntung”. Lagu ini juga menjadi juara 1 Lomba Cipta Lagu Daerah Nasional 2018 yang diselenggarakan di RRI Jakarta mengalahkan ratusan lagu daerah lainnya dari seluruh Indonesia. Pada event tersebut lagu “Gawi Manuntung” dibawakan oleh Rita Tila dan diiringi Dwiki Dharmawan.
2020-2021: Pembuatan instrumen virtual Gamalan Banjar dan penggantian nama
Dalam rangka memudahkan musisi dan produser musik untuk menggunakan alat musik daerah khas banjar, yakni Gamalan Banjar, JEF kemudian berkolaborasi dengan Kamar Studio membuat sebuah instrumen virtual yang dapat diunduh secara gratis. Pembuatan instrumen virtual ini awalnya mulai dikerjakan pada tahun 2016 dan kemudian disempurnakan programnya untuk dapat dirilis.
Di tahun 2021, setelah dilakukan berbagai pertimbangan akhirnya JEF sepakat mengganti nama bandnya dengan menambahkan akhir kata banjar, sehingga menjadi JEF Banjar. Alasan penggantian nama ini adalah untuk membuat nama bandnya berbeda dengan nama-nama grup lain yang juga bernama sama, JEF. Bersamaan dengan itu pula JEF Banjar merilis logo band terbaru yang terinspirasi dari bentuk jukung tambangan.
2023: Soundtrack film layar lebar Saranjana:Kota Ghaib dan album Saraba Kawa
Pada tahun 2023, JEF Banjar berkesempatan untuk mengisi film garapan oleh Dari hati Films yang bertajuk “Saranjana: Kota Ghaib”. Bertepatan dengan beberapa saat sebelum perilisan film, JEF Banjar juga kembali merilis album lagu banjar ketiganya yang berjudul “Saraba Kawa”. Pada album tersebut terdapat 3 lagu banjar yang menjadi soundtrack film tersebut, antara lain, “Saranjana”, “Dalas”, dan “Japin Panting”. Di samping itu JEF Banjar juga menyumbang 1 lagu berbahasa inggris yang juga menjadi soundtrack film, yang bertajuk “King & Queen”.
Beberapa lagu lainnya di album tersebut mendapatkan penghargaan. Antara lain lagu “Demang Lehman” yang menjadi Juara 2 Lomba Karya Cipta Lagu Banjar Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan 2020, dan lagu “Ratu Zaleha” yang terpilih sebagai Juara 1 Lomba Cipta Lagu Banjar Trophy Gubernur Kalimantan Selatan 2021.
Di tahun yang sama, JEF Banjar memutuskan untuk menambah 1 personil vokalis kembali, Shouma Hunafaa. Hal ini dilakukan karena kesibukan dari vokalis-vokalis terdahulunya untuk mengurus rumah tangga.
Diskografi
Album
- Waja Sampai Kaputing (2017)
- Gawi Manuntung (2019)
- Saraba Kawa (2023)
Extended play
- Bungas (2016)